GALERI TARUNA NUSANTARA

  • Mendidik Putra Putri Bangsa Menjadi Pelaut Ulung
  • Mendidik Putra Putri Bangsa Menjadi Pelaut Ulung
  • Pengambilan Sertifikat
  • Praktek Berlayar
  • Club FUTSAL TARNUS
  • Penandatanganan Kerjasama dengan BP2IP Barombong
  • Penandatanganan Kerjasama Dengan BP2IP Barombong
  • Staf dan Pengajar SMKP Taruna Nusantara Jaya
  • Pertemuan dengan Perla
  • Pertemuan dengan Perla
  • Lomba Gerak Jalan Tingkat Kabupaten Gowa
  • Juara I Lomba Gerak Jalan
  • Kegiatan Renang
  • Kegiatan Pencak Silat
  • Suasana Saat Belajar

SEJARAH

Kerajaan Makassar (Gowa-Tallo) dikenal sebagai kerajaan yang mempunyai kekuatan armada laut yang besar dan disegani. Banyak bukti yang menunjukkan kepiawaian orang Makassar mengarungi dan menaklukkan laut hanya dengan perahu layar. Salah satu bukti tertulis adalah catatan Tome Pires yang dianggap sebagai sumber Barat tertulis yang paling tua. Dalam laporannya Pires mengemukakan: “Orang-orang Makassar telah berdagang sampai ke Malaka, Jawa, Borneo, negeri Siam dan juga semua tempat yang terdapat antara Pahang dan Siam”.
Maka tak heran jika wilayah kekuasaan Kerajaan Gowa pada pertengahan abad XVII dapat meliputi sebagian besar kepulauan Nusantara bagianTimur, seluruh Sulawesi, Sula, Dobo, Buru-Kepulauan Aru Maluku di sebelah timur, termasuk Sangir, Talaud, Pegu, Mindanao di bagian utara. Bahkan sampai Marege-Australia Utara, Timor, Sumba, Flores, Sumbawa, Lombok-Nusa Tenggara di sebelah selatan, serta Kutai dan Berau di Kalimantan Timur sebelah Barat.
Kerajaan Makassar (Gowa-Tallo) beberapa kali mengirimkan armada lautnya untuk menaklukkan sejumlah wilayah di Nusantara. Sejarah mencatat, untuk memperkuat pengaruhnya di Nusantara, Sultan Alauddin mengirim pasukan kebeberapa daerah yang dianggap strategis bagi pengawasan pelayaran niaga ke Maluku, salah satunya adalah ke Pulau Sumbawa dibawah pimpinan Karaeng Maroanging.
Karaeng Maroanging mungkin tidak sepopuler Karaeng Bontomarannu sang Panglima Angkatan Perang Kerajaan Gowa yang meninggalkan Makassar menuju Pulau Jawa. Namun tidak demikian jika kita berbicara akan pencapaiannya selama menjabat sebagai Panglima Angkatan Perang. Berkat keberaniannya, akhirnya pulau Sumbawa dapat diduduki pada tahun 1618.
Satu tahun kemudian tepatnya 1619 Sultan Alauddin meresmikan penaklukan tersebut, wilayah kekuasaan Kerajaan Makassar meluas sampai ke Bima, Tambora, Dompu dan Sanggar di pulau Sumbawa. Bima adalah daerah pertama yang menjadi daerah taklukan Kerajaan Gowa (1616) yang pada masa itu dipimpin oleh Lo’mo Mandalle sebagai Panglima Angkatan Perang Kerajaan Gowa yang tiada lain adalah pendahulu dari Karaeng Maroanging. Karaeng Maroanging wafat pada tanggal 17 maret 1622. Akan tetapi kejayaan pelaut gowa seolah-olah tenggelam dan karam oleh waktu. Binaan dan kaderisasi  bisa dikatakan tidak ada hingga kini.
Oleh karena itu upaya membangun pelaut tangguh itu terwujud dengan mendirikannya Sekolah Menengah Kejuruan Pelayaran TARUNA NUSANTARA JAYA yang juga merupakan sekolah pelayaran satu-satunya di Kabupaten Gowa dengan biaya yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

No comments:

Post a Comment