GALERI TARUNA NUSANTARA

  • Mendidik Putra Putri Bangsa Menjadi Pelaut Ulung
  • Mendidik Putra Putri Bangsa Menjadi Pelaut Ulung
  • Pengambilan Sertifikat
  • Praktek Berlayar
  • Club FUTSAL TARNUS
  • Penandatanganan Kerjasama dengan BP2IP Barombong
  • Penandatanganan Kerjasama Dengan BP2IP Barombong
  • Staf dan Pengajar SMKP Taruna Nusantara Jaya
  • Pertemuan dengan Perla
  • Pertemuan dengan Perla
  • Lomba Gerak Jalan Tingkat Kabupaten Gowa
  • Juara I Lomba Gerak Jalan
  • Kegiatan Renang
  • Kegiatan Pencak Silat
  • Suasana Saat Belajar

DISIPLIN DI SEKOLAH ITU KEREN

"Jam setengah delapanmi ini teman-temanmu sudah pergimi semua sekola na kau belumpako mandi". Teriakan itu tiba-tiba menggorok telingaku sehingga aku mulai menyadari sudah berada di alam bumi lagi. Omelan amma (ibu) merupakan rutinitas harian yang berlangsung tiap pagi kala anak-anaknya dibangunkan untuk menuai pendidikan disekolah. Setelah melangkah keluar kamar ada rasa kesal yang timbul ketika melihat jam dinding ternyata masih menunjukkan pukul setengah enam pagi.

Setiap orang tua memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Budaya bangun pagi bukanlah semata-mata tanpa alasan, orang bugis makassar memiliki kepercayaan dari leluhurnya "cepatko bangun agar rejekimu tidak dipatok ayam". Selain alasan rezeki ternyata ada hal yang terselubung dari maksud orang tua membangunkan kita diawal pagi yakni disiplin. 

Disiplin pada dasarnya adalah perilaku kebiasaan, sehingga tanpa disuruh, secara otomatis anak masuk ke dalam pola kebiasaan tertentu. Penting untuk memudahkan hidup anak, karena hidup jadi ada teratur dan polanya dengan disiplin.

Beberapa penyebab anak tidak disiplin di sekolah diantaranya:

Faktor Keluarga
Keluarga yang tidak harmonis menyebabkan anak tidak mampu menerapkan hidup disiplin karena kurangnya pemahaman dan perhatian dari keluarga terutama orang tua. Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang tidak harmonis biasanya akan berpengaruh kepada nilai-nilai akademisnya yang turun dan sering melanggar tata tertib serta menjadi tidak disiplin.

Faktor Ekonomi Keluarga
Ekonomi keluarga juga memicu ketidak disiplinan anak di sekolah. Pemikiran anak terbagi antara sekolah dan membantu orang tua bekerja untuk memenuhi keperluan sekolah, akibatnya anak sering terlambat ke sekolah, sering tertidur di dalam kelas, tidak mengerjakan PR, dan lain-lain.

Faktor Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah yang kurang nyaman sangat mempengaruhi kedisiplinan anak apalagi jika peraturan yang ada tidak dijalankan oleh pihak sekolah sehingga membuat para siswa merasa peraturan tersebut bisa dilanggar karena tidak ada sanksi yang diberikan bagi siswa yang melakukan pelanggaran disiplin.

Faktor Lingkungan Masyarakat (pergaulan)
Faktor yang paling sering membuat siswa melanggar disiplin sekolah adalah faktor pergaulannya sehari-hari. Pergaulan memberi pengaruh yang besar dalam membentuk tingkah laku anak sekolahan. Baik pergaulan dalam lingkungan sekolah atau pun di luar sekolah. Mereka yang biasa bergaul dengan anak yang bandel dan suka melanggar peraturan akan terbiasa dengan hal tersebut dan akan membawanya ke sekolah. Anak-anak lain yang berteman dengannya juga bisa menjadi terpengaruh dengan mudah. Hal ini termasuk kepada kenakalan anak jaman sekarang dalam pergaulan masa kini

Mendisiplikan anak bukanlah suatu perkara yang mudah, akan tetapi ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar anak dapat disiplin dan menjadi kebanggan orang tua. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mendisiplinkan anak di sekolah: 

Memberi pujian  setelah dia melakukan sesuatu yang baik 
Jika tiba-tiba anak datang lebih awal ke sekolah dan membersihkan halaman, anda bisa memberikan pujian "Wah halamannya jadi asri dan indah, terima kasih ya". Anak yang diberi pujian akan merasa dihargai dan tidak menutup kemungkinan hal tersebut akan diulanginya lagi. Memberikan pujian untuk kebaikan yang dia lakukan lebih efektif untuk mendidiknya daripada menghukumnya saat dia salah. 

Buat aturan yang jelas
Dengan memberikan aturan yang jelas, Anda bisa langsung memperingatkannya jika dia melakukan kesalahan. Beda halnya jika Anda tidak membuat peraturan tersebut, anak Anda tidak tahu mengenai hal tersebut dan Anda juga tidak memiliki wewenang yang kuat untuk menyalahkan dan membuatnya disiplin karena dia memang tidak mengetahui hal itu.


Cinta
Semua akan terwujud dengan cinta kasih. Sebagai seorang guru, Anda harus senantiasa memberikan kasih kepada mereka. Pastinya dengan kasih sayang , siswa akan lebih peduli dan menurut apa yang guru sampaikan. Tidak menutup kemungkinan siswa akan menurut untuk senantiasa bersikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari.

Sadar tidak sadar disiplin sangat mempengaruhi kualitas kehidupan anak, membiarkan anak tidak disiplin sama halnya menjerumuskan anak dalam kehancuran tingkah laku. Bukan hanya semata-mata tugas guru dalam membina kedisiplinan akan tetapi orang tua dan masyarakatlah yang menjadi kunci utama dalam memperbaiki kebiasaan anak. Ketika anak sudah memanankan sikap disiplin dalam dirinya banyak hal bermanfaat yang akan mereka temui seperti:

Menjadi Lebih terhormat
Seorang siswa yang disiplin akan menjadi lebih terhormat dihadapan teman-temannya. Mereka akan menjadi contoh teman-teman yang lain yang belum disiplin. dengan demikian berarti siswa yang disiplin memiliki nilai plus daripada siswa yang lainnya, sehingga mereka akan lebih merasa terhormat. bahkan tidak hanya merasa terhormat saja, siswa atau siapapun yang disiplin akan aturan tentu akan menjadi terhormat.

Menjadi anak yang berprestasi
Bukan tidak mungkin seorang yang memiliki kedisiplinan tinggi akan mendapatkan prestasi yang melimpah, entah itu prestasi dari bidang karakter ataupun dari bidang pendidikannya, karena pada dasarnya prestasi ini memang di dongrak dengan sikap disiplin dari seorang siswa siswinya, salah satunya adalah disiplin dalam waktu. Menghargai waktu dan terus belajar. Sehingga akan membuat siswa sekolah menjadi pandai dan berprestasi.

Menjadi Anak teladan
Di sekolah tentu ada anak teladan, anak teladan tidak hanya dilihat dari kepandaiaannya saja, tetapi juga dilihat dari bagaimana ia menjalankan kehidupan atau berperilaku terhadap teman-temannya dikesehariaannya. Hal ini tentu tidak jauh dari sikap disiplin yang harus dimiliki oleh siswa, sikap disiplin seperti ini akan membantu siswa menjadi anak teladan.

No comments:

Post a Comment